Kamis, 07 Desember 2017

Artikel Gastroenteritis

A.    Pengertian dan Fungsi Lambung

            Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan, atau kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung  juga mengatur pengaliran hasil pencernaan tersebut ke usus kecil. Kapasitas lambung kurang lebih 1,5 liter, tetapi dapat melebar sampai 2-3 liter. pada bayi yang baru lahir kapasitasnya kira-kira 30 cc. Letak lambung dan bentuknya tergantung pada isi dan tingkat pencernaan, keadaan alat-alat sekitarnya, bentuk tipe morfologi individu, serta pernafasan
v  Fungsi lambung antara lain yaitu:
1.       tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
2.      Menerima dan menampung makanan sementara
3.      Memproses dan megubah protein menjadi pepton yaitu melalui bantuan enzim pepsin
4.      Mengubah kaseinogen menjadi skasein yaitu memalui bantuan enzim-enzin
5.      Membunuh semua bakteri atau kuman berbahaya yang masuk bersamaan dengan makanan melaui bantuan HCL.
6.      Lemak yang masuk ke dalam tubuh akan mulai dicerna di dalam lambung
7.      Membekukan susu dan mengeluarkan kasein
8.      Semua makanan yang kita konsumsi akan dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida. Jika proses tersebut telah dilakukan, maka usus akan siap mencerna cairan-cairan yang datang dan telah diproses oleh lambung tersebut.
B.     Bagian-bagian Pada Lambung
Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah:
 
1.      Kardiak (bagian atas)
            Kardiak adalah bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan.
2.      Fundus (bagian tengah)
             Fundus adalah bagian tengah lambung, tempat makanan ditampung dan mengalami perlakuan kimiawi.
3.      Pilorus (bagian bawah)
            Pilorus adalah bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam, maka otot-otot pilorus mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka dan sebaliknya jika makanan basa, maka otot-otot pylorus akan berkontraksi yang menyebabkan pilorus menutup.
v  Lambung juga terdiri dari 3 otot yaitu:
1.      Otot melingkar                                   
2.      Otot memanjang
3.      Otot menyerong
C.    Proses Pencernaan Kimiawi Dan Mekanik
1.      Proses pencernaan kimiawi
Proses pencernaan kimiawi di lambung adalah salah satu proses pencernaan di dalam lambung yang menggunakan zat kimiawi terutama dengan menggunakan enzim. Di dalam lambung, terdapat beberapa zat enzim yaitu:
a.       Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
b.      Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
c.       Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton. (dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil).
d.      HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, membunuh kuman, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus. Dengan HCL, pH menjadi lebih asam yaitu di antara 1 sampai 3. Berikut adalah fungsi hormon tersebut:
·         Hormon sekretin berfungsi memacu kelenjar pankreas untuk menyekresikan getahnya.
·         Hormon kolesistokinin berfungsi merangsang kantung empedu mengeluarkan bilus (empedu) yang berfungsi untuk mengemulsi lemak.
e.       Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
v  Urutan percernaan secara Kimiawi di lambung
 Dari kerongkongan, makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut renin dan pepsin. Enzim renin akan menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi pepton. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Secara bertahap, makanan akan menjadi berbentuk bubur\
2.      Proses pencernaan mekanik
            Perncernaan secara mekanik disebabkan karena adanya Gerak Peristaltik( gerak menggelombang) atau Gerak peremasan seperti ini dikenal sebagai proses pencernaan secara mekanis. Pencernaan ini disebabkan oleh otot otot dinding lambung. Dinding lambung terdiri atas otot polos yang berbentuk memanjang, melingkar, dan serong.
Cara kerja:
            perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otototot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme). 
       gerak ini akan mengakibatkan makanan yang terdapat di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa yang memiliki fungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
            Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Setelah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.
D.    Dinding Lambung
1.      Mucosa
            adalah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan. Lapisan mucosa memiliki 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu:
a.       Sel Goblet (goblet cell), berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir yang akan digunakan untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
b.      Sel Parietal, berfungsi memperoduksi asam lambung (Hydrochloric) yang bermanfaat untuk mengaktifkan enzim pepsin, diperkirakan bahwa sel ini memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH2.
c.       Sel Chief, berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu suatu enzim dalam bentuk tidak aktif. Sl ini memproduksi dalan bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kamtian pada sel tersebut.
            Dibagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bnetuk, warna dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresei getah lambung. Getah lambung ini mengandung asam lambung (HCl), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung ini berperan aktif sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
2.         Submucosa
        ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
3.         Muscularis
       adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni : otot melingkar, memanjang, dan menyerong, kontraksi ketiga macam lapisan otot tersebut akan menimbulkan gerak peristaltik.
v  Fungsi Asam lambung 
a.       Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih
b.      Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c.       Mengubah kelarutan garam mineral.
d.      Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman
e.       Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
f.       Merangsang sekresi getah usus
A.    Penyakit Pada Lambung
1.      Gastritis
 
 
Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Penyebab gastritis adalah terlalu banyak minum-minuman beralkohol, penggunaan jangka panjang obat aspirin dan ibuprofen, dll. Gastritis juga dapat muncul setelah operasi, luka trauma, luka bakar, atau infeksi berat. Penyebab kronisnya adalah infeksi bakteri Heliobacter pylori, refluks empedu, dan stress. Gejala gastritis adalah gangguan pencernaan, perut kembung, mual, dan muntah. Cara mencegah gastritis adalah dengan menghindari makanan pedas atau panas.
2.      Maag
            Maag atau tukak lambung adalah peradangan pada dinding lambung yang disebabkan oleh pengeluaran asam lambung (asam klorida) yang berlebihan. Asam lambung secara rutin keluar untuk membantu menghancurkan makanan. Namun jika tidak ada makanan dalam jangka waktu tertentu, maka asam lambung akan tetap keluar dan mengikis dinding lambung. Ketika asam lambung tersebut mengenai saraf, terjadilah rasa sakit yang luar biasa yang biasa kita kenal sebagai maag. Cara mencegah maag adalah dengan makan teratur dan menghindari makanan yang terlalu pedas. Cara mengobati penyakit maag adalah dengan meminum obat antasida.
3.      Kanker Lambung
            Kanker lambung adalah kanker yang berkembang di area lambung. Gejala awal kanker lambung adalah mulas, nyeri pada perut bagian atas, mual, dan kehilangan nafsu makan. Gejala selanjutnya adalah penurunan berat badan, kulit kuning, muntah, kesulitan menelan, dan terdapat darah dalam tinja. Kanker dapat menyebar dari lambung ke bagian lain seperti hati, paru-paru, tulang, lapisan perut, dan kelenjar getah bening. Penyebab utama kanker lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Penyebab lainnya adalah merokok.
4.       Tumor Lambung / Polip Lambung
            Tumor lambung adalah tumor yang ditandai dengan tumbuhnya polip (bintil-bintil) pada lambung. Tumor lambung masih bisa diangkat dan tidak berbahaya karena tidak menyebar ke organ tubuh lain. Salah satu penyebab tumor lambung adalah terlalu sering mengkonsumsi makanan bernitrat. Nitrat adalah zat pengawet yang biasa terdapat di makanan dan minuman dalam kemasan. Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang diasinkan dan diasap serta merokok juga beresiko terjadinya tumor lambung. Tumor lambung akan menjadi kanker lambung jika polip berukuran lebih dari 2 cm, terdapat sel glandular, dan terdapat banyak polip di dalam lambung.
5.       Dispepsia
            Dispepsia adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan nyeri dan perih di bagian atas perut serta perut terasa penuh padahal belum makan. Terkadang disertai dengan perut kembung, bersendawa, mual, dan maag. Dispepsia sering terjadi pada penderita GERD dan gastritis.
6.      GERD (Gastro-Esophageal Reflux Disease)
            GERD adalah kerusakan kronis pada mukosa lambung yang disebabkan oleh asam lambung yang terus mengikis dinding lambung. Banyak orang yang mengira penyakit ini mirip maag. Namun ada beberapa gejala khusus antara lain sakit saat menelan, rasa asam di mulut, sering bersendawa, dan sering terserang radang tenggorokan. Penyebab penyakit ini adalah kecemasan, depresi, langsung tidur setelah makan, makan makanan yang terlalu pedas atau asam, jarang olahraga, dan kebiasaan merokok.
7.       Gastroparesis
            Gastroparesis adalah penyakit kelumpuhan lambung yang membuat makanan lama dicerna. Hal ini disebabkan karena lambung tidak mampu berkontraksi untuk memindahkan makanan ke dalam usus halus. Saraf vagus mengontrol kontraksi ini. Gastroparesis dapat terjadi ketika saraf vagus rusak dan otot-otot perut dan usus tidak berfungsi dengan benar. Makanan menjadi bergerak lambat atau bahkan dapat berhenti. Gejala gastroparesis adalah mual kronis, muntah, nyeri perut, perasaan kenyang berlebihan walaupun hanya makan sedikit. Gejala lainnya dapat berupa mulas, perut kembung, kadar glukosa darah yang tidak menentu, kurangnya nafsu makan, kejang dinding perut, dan malnutrisi. Diabetes melitus menjadi penyebab utama gastroparesis karena kadar glukosa dalam darah yang tinggi dapat mempengaruhi susunan kimia pada saraf vagus. Merokok juga dapat menyebabkan gastroparesis.

Baca juga  

Cara Mengatasi Asam Lambung
Cara Mengatasi Asam Lambung Naik
Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Ke Kerongkongan
Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Ke Dada
Asam Lambung Naik Jantung Berdebar 
Asam Lambung Naik
8.       Gastroenteritis
            Gastroenteritis adalah penyakit gabungan antara diare, muntah, dan perut kram. Gastroenteritis sering disebut virus perut dan flu lambung. Meskipun penyakit ini tidak terkait dengan influenza. Penyakit ini disebabkan oleh rotavirus pada anak-anak dan norovirus dan campylobacter pada orang dewasa. Penyakit ini terjadi karena konsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik, air yang terkontaminasi, atau melalui kontak terlalu dekat dengan penderita.
Pencegahan gastroenteritis berupa penggunaan air bersih dan mencuci tangan secara teratur dengan sabun. Vaksin rotavirus dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Untuk kasus yang ringan, penderita dapat diberi larutan oralit. Untuk kasus yang lebih berat, cairan infus mungkin diperlukan. Tidak dianjurkan menggunakan antibiotik karena penyakit ini tidak disebabkan oleh bakteri. Gastroenteritis paling banyak menyerang di negara berkembang. Terdapat tiga sampai lima miliar kasus dan menyebabkan 1,4 juta kematian setiap tahunnya.
v  Cara mencegah terkena penyakit lambung
1.       Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, coklat, juga mint. Bahkan kopi yang tidak mengandung kafein (decaf)pun dapat meningkatkan produksi asam lambung.
2.      Menghindari minuman bersoda
3.      Menerapkan diet yang kaya akan buah dan sayur, tapi jangan mengkonsumsi buah dan sayur yang sifatnya asam, seperti jeruk, lemon dan nanas
4.      Menjaga kondisi pencernaan yang sehat dengan menghindari lemak jenuh dan asupan lemak berlebihan, terutama bagi yang memiliki kelebihan berat badan
5.      Setelah makan jangan berbaring atau melakukan gerakan membungkuk
6.      Hindari makan sebelum tidur. Minimal 2 jam sebelum tidur
7.      Posisikan tubuh miring ke kiri ketika tidur
  Di tulis ulang dari http://nabilakazhimahqatrunada.blogspot.co.id/2016/06/makalah-sistem-pencernaan-pada-manusia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar